3 Syarat Diterimanya Ibadah


Setelah kita mengetahui definisi dari ibadah, maka sepatutnya kita juga mengetahui syarat-syarat diterimanya ibadah tersebut. Karena suatu ibadah tidak akan diterima tanpa terpenuhi syarat-syaratnya. Seperti dalam ibadah shalat, shalat tidak akan sah jika tidak terpenuhi syarat wajib dan syarat sah shalat.


1. Beriman kepada Allah dan mentauhidkan-Nya

Wajib bagi seorang hamba untuk beriman kepada Allah dan mentauhidkan-Nya dari segala hal, baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun asma dan sifat Allah. Allah Ta’ala berfirman

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surga Firdaus menjadi tempat tinggal” (Q.S. Al-Kahfi : 107)

Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Katakan, aku beriman kepada Allah dan rasul-Nya” (Diriwayatkan oleh Muslim).

2. Ikhlas

Ikhlas adalah meniatkan ibadah hanya mengharap wajah Allah Ta’ala tanpa selain-Nya. Pengertian ikhlas yang lain adalah melakukan amalan untuk Allah tanpa riya’ dan sum’ah.

Allah Ta’ala berfirman

“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya” (Q.S. Az-Zumar : 2)

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama” (Q.S. Al-Bayyinah : 5)

Berkata seorang ‘ulama dari India, Imam Ahli Hadist Shiddiq Hasan Al-Husni, “Tidak ada perselisihan tentang ikhlas sebagai syarat sah sebuah amalan hati”. Dan berdasarkan atas syarat ini, maka barangsiapa yang menunaikan ibadah dengan niat ibadah tersebut selain mengharap wajah Allah, seperti menginginkan pujian manusia, atau menginginkan mashlahat dunia, atau beramal karena taqlid (ikut-ikutan tanpa mengetahui dalil) kepada orang lain dan tidak bermaksud beramal mengharap wajah Allah, atau menginginkan dengan ibadahnya tersebut untuk mendekatkan kepada salah satu makhluk, atau beramal karena takut kepada penguasa atau selainnya, maka ibadahnya tidak diterima dan tidak pula diberi pahala, dan ini merupakan kesepakatan di antara para ulama.

Sesungguhnya jika ibadah itu bertujuan untuk mengharap wajah Allah, akan tetapi niatnya tercampur dengan riya’, maka amalan tersebut tertolak juga, dan tidak ada khilaf dalam masalah ini di kalangan salaf.

3. Muwafaqah

Muwafaqah adalah beramal sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dan Allah Ta’ala berfirman

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah” (Q.S. Al-Hasyr : 7)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Syarat Diterimanya Ibadah "

Posting Komentar