Cara Menghadapi Anak Pemalu


Kurang lebih 15 persen anak tergolong pemalu serta lambat beradaptasi dengan suasana baru. Faktor itu sebenarnya telah dapat dilihat sejak mereka tetap bayi. Di usia kurang lebih tujuh hingga sembilan bulan, bayi biasanya tersenyum terhadap orang baru yang menggodanya. Namun, anak yang pemalu justru bakal rewel, alias menangis serta menyembunyikan wajah di pelukan mami alias pengasuhnya.

Anak yang mempunyai karakter semacam itu biasanya juga lebih peka serta sensitif. Sedikit perubahan saja terhadap selaluitas telah dapat membikin ia merasa tidak enjoy, rewel, alias bahkan ketakutan. Ia juga cenderung adalah pengamat yang baik, jadi dengan cepat ia bakal mengetahuii berbagai tanda di jalan menuju tempat praktik dokter. Tidak heran kalau ia telah mulai menangis, bahkan sebelum tiba di sana.

Menghadapi anak yang pemalu, Ayah bunda wajib:
- Bersikap ekstra sabar. Bila satu dua kali Ayah bunda tidak sukses membujuknya, biarkan saja. Tetaplah mengundang ia ke taman bermain yang sama hingga ia merasa lebih familier. Seusai merasa lebih enjoy, tanpa Ayah bunda bujuk pun, pelan-pelan ia bakal mencoba bermain dengan mainan yang diam-diam sebenarnya telah lama ia incar, Ma.

- Hindari memarahi, memaksa, alias memberi ia tekanan. Langsung ‘menceburkannya’ ke dalam situasi baru tanpa membiarkan ia pelan-pelan beradaptasi, dapat membikin ia terus takut serta hebat diri. Usahakan supaya Ayah bunda juga tidak melontarkan kalimat-kalimat pedas sebagai ekspresi kejengkelan. Itu justru bakal membikin nyalinya terus ciut.

Bila Ayah bunda memperperbuatnya dengan cara cocok serta bersikap menghargai, percayalah, ia bakal tumbuh menjadi anak yang percaya diri serta tersanjung. Itu yang Ayah bunda harapkan, kan?

Subscribe to receive free email updates: