Pesantren Kilat Ramadhan Momentum Memperbaiki Diri





Menpora Imam Nachrowi mengundang generasi muda Indonesia membiasakan diri mengikuti kegiatan pesantren (sanlat) Ramadhan. Menurut dia, sanlat Ramadhan adalah peristiwatum untuk membenahi diri.

"Sanlat itu semacam baterai isi ulang paling baik, untuk merefleksikan diri seusai, 11 bulan yang lampau kami disibukkan dengan selaluitas duniawi," kata Imam saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan Kepemimpinan Pemuda Se-Jabodetabek, di Pusat Pemberdayan Pemuda serta Olahraga Nasional, Cibubur, Jumat (11/6).

Ia berbicara sanlat juga salah satu saranan bagi Kemenpora untuk menangkal faham radikalisme di kalangan pemuda. "Upaya menangkal radikalisme lebih tak sedikit melewati penyadaran, salah satunya pesantren kami ini yang punya keistimewaan," katanya.

Imam berbicara Indonesia sangat dikagumi di luar negeri, khususnya kebudayaannya. Hendaknya pemuda lebih membanggakan adat bangsa dengan lebih percaya diri, memakai, serta melestarikannya.

"Indonesia mempunyai kekuatan yang berasal dari keberagamannya, keperbedaannya. Ini yang diyakini oleh para pendiri bangsa, kami bersatu sebab tak sama-beda," kata Imam.

Imam juga mengingatkan para peserta Sanlat Ramadhan untuk tak mudah larut dengan isu-isu yang mengkambinghitamkan Islam sebagai terorisme, radikalisme, serta juga ISIS. "Ada skenario besar yang dibangun untuk mendeskreditkan Islam. Pemuda wajibnya dalam situasi saat ini, menumbuhkan model Islam yang Rahmatanlilalamin. Islam tak menyakiti apalagi membunuh," katanya.

Sanlat Ramadhan Kepemimpinan Pemuda Se-Jabodetabek diikuti 200 peserta yang datang dari beberapa unsur mulai dari pelajar, mahasiswa, santri serta santriwati pondok pesantren, pemuda karang taruna, pemuda dhuafa serta anak yatim. Ketua Panitia Ahmad Fahir berbicara Pesantren Kilat Ramadhan Kepemimpinan adalah penyelenggaraan yang kelima kalinya. Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak 2012 lalu.

"Tema yang kami pilih tahun ini menangkal radikalisme, salah satu tujuannya adalah menolong program besar pemerintah, supaya pemuda punya visi nasionalisme, kebangsaan, jadi tak mempan dengan virus radikalisme maupun separatisme," katanya.

Kegiatan sanlat ini juga merilis sejumlah pembicara di antaranya KH As'ad Said Ali (Wakil Kepala BIN periode 1999-2008) yang juga ahli terorisme, Agus Lelana peneliti IPB, Nusron Wahid (mantan ketua umum PP Gerakan Pemuda Anshor) serta tetap tak sedikit lainnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pesantren Kilat Ramadhan Momentum Memperbaiki Diri"

Posting Komentar